Dalam ilmu modern, apabila kita ingin melihat bagaimana besarnya kekuatan masyarakat di suatu negara, maka salah satu parameter yang paling sering dipakai adalah efektivitas komunitas di setiap negara. Salah satu buku yang menjadi patokan dari kondisi ini adalah Bowling Alone yang ditulis oleh Robert Putnam. Di sana, dia menggambarkan bagaimana kondisi di Amerika Serikat sebenarnya sudah memprihatinkan. Dia menggambarkan Amerika sekarang jatuh kepada budaya yang dikuasai oleh korporat besar, pagi kerja dan pulang malam lalu tidur. Hal ini membuat manusia terbiasa dengan urusannya sendiri-sendiri.
Sebut saja misalnya kini minat orang Amerika ke gereja menjadi semakin kecil. Keinginan berkumpul dengan orang yang mempunyai minat yang sama semakin jarang. Karena itu dia menyebut tren ini dengan istilah bowling alone, di mana manusia sudah tidak bisa lagi dengan mudah berkumpul dalam satu permainan.
Kondisi ini tentu saja berbahaya buat kondisi politik di Amerika. Selain politik, hal ini juga menunjukkan masalah atas tingkat kepercayaan antarwarga. Fukuyama pernah menulis dalam bukunya bahwa Trust (kepercayaan) adalah hal penting yang diperlukan agar negara itu kuat. Salah satu sebabnya adalah karena trust bisa membuat warga negara melakukan kegiatan ekonomi dengan mudah. Apabila tingkat trust rendah, maka kemungkinan negara itu mengalami gagalnya pertumbuhan ekonomi menjadi sangat besar.
Untuk menimbulkan trust ini, Putnam menyarankan agar waktu kerja diperpendek dan segala aktifitas pribadi seperti game, telepon, dan gadget lain dikurangi penggunaan dan penyebarannya melalui policy pemerintah. Dia melihat kurangnya aktivitas antarwarga ini disebabkan karena semakin besarnya hiburan yang bersifat personal. Hal ini dimulai di jaman televisi, dimana dengan banyaknya pilihan televisi, maka kita menjadi merasa difasilitasi kesukaan kita secara personal.
Dengan masuknya internet, maka modal sosial yang bernama trust menjadi lebih turun lagi. Di tahun 2000-an, Putnam memprediksi Amerika akan dengan mudah dikacaukan dalam politik ke depannya. Untuk itu, seharusnya ada bonding dan bridging. Bonding itu bergaul dengan sesama, dan bridging bergaul dengan kelompok-kelompok yang berbeda. Semua itu adalah trik untuk meninggalkan kebusukan yang terjadi di lingkungan sosial kita.
Mungkin ini juga bisa bermanfaat buat Indonesia. Kesimpulannya, kita harus banyak melakukan kegiatan bersama dan bertukar pikiran, tetapi bukan bergunjing. Selain itu, kita juga harus sering bertemu dengan orang yang memiliki kesamaan pemikiran dengan kita dan juga sering bergaul dengan orang yang berbeda pikiran dengan kita, agar kita saling paham dan mampu menumbuhkan trust sesama warga.