Jogja dan Awal Revolusi

Jogja adalah tempat yang spesial dan sangat berarti untuk saya. Ini ceritanya.

Jogja adalah tempat saya dan teman-teman memulai revolusi. Mungkin bisa dibilang, banyak alasan mengapa di Jogja itu mudah memulai revolusi. Pertama, Jogja adalah kota pelajar, dan banyak orang pandai di sini. Tidak hanya waktu kuliah, waktu sekolah pun saya sudah memulai berpikir untuk menumbangkan rezim orde baru dari kota ini. Semenjak SMA juga teman-teman saya sudah berpikir politik jauh ke depan.

Kedua, di Jogja banyak seniman dan tempat berkumpul. Banyak kegiatan yang penuh pemikiran di kota ini. Jogja memang menstimulasi pemikiran saya untuk mencari jejaring. Ketiga, Jogja memiliki penerbitan yang besar dan beragam jenis bukunya. Dua penerbit terbesar di Indonesia itu hadir di Jogja dan Jakarta. Untuk buku filsafat, sosial, dan sejenisnya, Jogja merupakan surganya para pembaca.

Keempat, banyak ormas tumbuh besar di sini. PMII Jogja, Muhammadiyah, dan banyak lagi kelompok pelajar yang dan organisasi massa yang bertumbuh menjadi skala nasional itu berasal dari Jogja. Sebagai contoh, di UGM kita memiliki koran mahasiswa yang bernama Bulaksumur. Banyak aktivis 98 dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) adalah anggota redaksi koran mahasiswa ini. Koran mahasiswa UGM ini merupakan salah satu penerbitan mahasiswa yang terbesar di Indonesia.

Dengan kondisi seperti itu, saya pikir Jogja menjadi alasan saya memulai revolusi. Dari semua yang ada di Jogja, saya dan kawan-kawan merasakan ada yang kurang, yaitu Partai. karena itulah PRD menjadi kendaraan kami untuk mengubah Indonesia saat itu.

Mungkin banyak yang menyamakan PRD dengan partai komunis. Bagi kami bukan ideologi komunis yang kami permasalahkan, tetapi cara pembentukan massa yang lebih besar yang kami contoh dari semua gerakan massa di dunia. Saya bukanlah seorang komunis, walaupun saya memang mempelajari komunisme, tetapi kesamaan cara meruntuhkan rezim itu terjadi karena saya belajar bagaimana di dunia ini sebuah gerakan massa bisa meruntuhkan rezim. Mulai dari Soviet, Tiongkok, Perancis, dan banyak lagi gerakan yang kita pelajari.

Jadi, untuk rekan-rekan yang ingin mencari inspirasi, memulai pemikiran, memulai gerakan, Jogja adalah tempat yang tepat. Untuk pemuda Jogja, teruslah berkolaborasi, gagas perubahan dan kemajuan untuk Indonesia di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan Terbaru

Kategori

Tentang Budiman

UU Desa

Podcast Pilihan

Kutipan

Pemikiran

Desa dan SDA

Budaya dan Aktivisme

Ekonomi

Teknologi

Jejaring

© 2024 Tim Budiman Sudjatmiko