Leader dan Konteksnya

Setiap leader pasti memiliki konteksnya. Karena itu, semua pemimpin seharusnya cocok dengan jamannya. Kadang kita sering mendengar perkataan, dia pemimpin baik hanya saja rakyatnya belum semaju pikirannya, sehingga banyak pemikirannya yang menimbulkan konflik. Indonesia sendiri mempunyai beberapa pemimpin yang dianggap salah jaman. Yang paling terkenal tentu saja gus dur.

Dia hanya menjabat presiden selama sekitar 20 bulanan. Gus Dus membawa banyak perubahan terutama masalah humanisme dan demokrasi. Dengan demokrasi ala gus dur, banyak sekali kekuatan polisi dan militer yang bekerja sama dengan kekuatan sipil untuk menjatuhkannya. Mungkin kita kini banyak merindukan sosok seperti Gus Dur, tetapi di jaman itu pemikirannya melampaui jamannya. Demikian pula dengan Soekarno. Soekarno adalah pemimpin hebat yang mampu merumuskan dasar sebuah negara. Pemikirannya sangat dibutuhkan oleh bangsa yang baru merdeka dan hendak menyusun pemikiran yang mendefinisikan negara ini seperti apa seharusnya. Tetapi, ketika Indonesia sudah mulai demokratis, dia banyak diserang oleh lawan politiknya. Beberapa ide bagusnya seperti ideologi sosialisme yang dia anut diplintir karena tidak mampu dicerna oleh kebanyakan masyarakat Indonesia saat itu. Pun demikian pula dengan Soeharto. Tanpa berbicara tentang proses peralihan kekuasaannya, pada awalnya Soeharto pun mampu membawa indonesia menjadi negara yang tingkat pertumbuhannya baik. Membuka investasi asing pada saat itu membantu indonesia yang sedang krisis. Demikian pula dengan alasan Soeharto jatuh. Trickle down effect kebangaannya sudah kadarluarsa. Saat itu segala sesuatunya harus dialirkan ke kroninya dahulu. Kini semua berhak untuk mendapatkan dan mengolah kekayaannya sendiri.

Hampir semua pemimpin di dunia mempunyai batas yang kontekstual. Karena inilah, demokrasi membatasi lamanya orang memimpin. Selain itu mencegah perilaku buruk dan terjadinya sirkulasi elit, bagaimanapun juga pemimpin memang memiliki konteks jamannya. Pemimpin yang terlalu lama memimpin akan cenderung menjadi pemimpin yang out of context. Pemimpin yang mudah ketinggalan jaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan Terbaru

Kategori

Tentang Budiman

UU Desa

Podcast Pilihan

Kutipan

Pemikiran

Desa dan SDA

Budaya dan Aktivisme

Ekonomi

Teknologi

Jejaring

© 2024 Tim Budiman Sudjatmiko