Arti Profesional Sebenarnya

Pertentangan ikatan dokter dengan pemerintah seharusnya membuat kita lebih berpikir lagi, salah satunya tentang hubungan pemerintah dan batasan organisasi. Dalam dunia profesional, beberapa bidang seharusnya dimasukkan ke dalam definisi ini. Mungkin di Indonesia, definisi profesional itu sudah kabur terlalu jauh. Kadang kita biasa sebut dokter itu profesional, penyanyi adalah profesional, hingga maling pun kadang disebut maling yang profesional. Padahal, tidak semuanya disebut profesional.

Profesional adalah sebuah label yang harus diberikan pada sebuah bidang, di mana bidang itu berpengaruh pada kehidupan orang banyak dan sangat sensitif, sehingga dibutuhkan organisasi khusus untuk menanganinya.

Salah satu contohnya adalah bidang kedokteran. Jika seorang dokter yang gagal dalam meja operasinya bisa dituntut secara pidana, maka tidak akan ada yang mau menjadi dokter. Contoh lainnya misalnya seorang wartawan yang kepleset menulis lalu bisa dipidanakan, tentu saja tidak akan ada orang yang mau menjadi wartawan.

Dari kasus-kasus ini maka dunia profesional harus dijelaskan dan dilindungi oleh organisasi mereka. Karena itulah, dunia profesional hanya disematkan pada bidang yang memiliki organisasi yang menaunginya, seperti dewan pers, IDI, hingga ikatan profesional lainnya.

Ketika masalah profesionalisme diambil oleh negara, maka permasalahan mereka ini rawan akan diselesaikan oleh hukum pidana. Orang yang berkuasa akan mudah menjadi anti kritik bila ditulis salah oleh wartawan. Orang yang berkuasa akan mudah mempidanakan dokter apabila keluarganya meninggal di meja operasi.

Nah bagaimana cara jitu mengatasi ini? Peran serta masyarakat yang terdidik menjadi sangat penting. Kalangan akademisi dan masyarakat intelektual haruslah menjadi masyarakat yang kuat untuk mengawasi dunia profesional di Indonesia.

Dengan kekuatan masyarakat sebagai pengawas, maka jembatan perselisihan antara pemerintah dan dunia profesional bisa dicarikan solusinya. Karena bagaimanapun juga, negara demokrasi adalah negara yang rakyatnya kuat, bukan negara yang pemerintahannya kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan Terbaru

Kategori

Tentang Budiman

UU Desa

Podcast Pilihan

Kutipan

Pemikiran

Desa dan SDA

Budaya dan Aktivisme

Ekonomi

Teknologi

Jejaring

© 2024 Tim Budiman Sudjatmiko