Mengapa Kebijakan Harus Diawali Filsafat

Mengapa saya sering berkata bahwa pemikir tingkat filosofis itu seharusnya banyak ada di setiap kebijakan? Saya mau sedikit cerita tentang anak muda Eropa zaman dulu. Mungkin kalian pernah dengan yang namanya Mod? Ya, salah satu budaya besar di eropa adalah Mod yang diambil dari kata modernisme. Mod merupakan gaya hidup masyarakat Eropa zaman baby boomers masih muda. Di saat itu, pemikiran filsafat banyak dipengaruhi oleh pemikiran modern. Dunia modern adalah dunia di mana manusia sangat terpengaruh oleh lingkungannya.

Salah satu logika dalam dunia modern adalah produktivitas yang berdasarkan pada efektif dan efisien. Segala sesuatunya harus memiliki standar kedua hal ini. Buat sebagian masyarakat di Eropa, menjadi produktif adalah sebuah tuntutan, sehingga banyak anak muda di saat itu mempunyai lebih dari satu pekerjaan. Banyak anak muda zaman baby boomers dewasa yang harus berkunjung ke beberapa kantor sekaligus untuk menyelesaikan banyak tuntutan pekerjaan. Karena itu, mereka lebih mudah menggunakan kaos kerah dibandingkan dengan jas atau baju formal.

Mereka juga menggunakan motor Vespa atau skuter agar bisa leluasa pindah di jalanan kota Eropa yang kecil dibandingkan dengan mobil mewah. Makanan pun mereka biasa membeli yang cepat saji dan bisa dibawa selama perjalanan. Ketika waktu istirahat tiba, mereka bersama-sama mendengarkan musik yang sama dan berpesta pora di tempat yang sama.

Dari pemikiran filosofis tentang modernisme yang menjadi gaya hidup di Eropa, maka banyak kebijakan politik yang muncul. Kebijakan tentang industri musik, tentang transportasi, tentang industri pakaian, dan banyak lagi. Dari sini sebenarnya kita harus bisa berkonsep bahwa segala yang terjadi di masyarakat itu awalnya muncul dari cara berpikir yang filosofis. Indonesia belum mempunyai filsuf yang bisa mendefinisikan peradaban, sehingga kita menjadi negara yang sering kali mencomot apapun yang asalnya dari barat tanpa tahu ideologi di belakangnya.

Contoh paling mudah adalah melihat K-pop berkembang karena perubahan politik dan demokrasi di Korea. K-pop hadir karena masyarakat Korea selatan ingin bebas dari masa sebelumnya dan negara mendukung apa yang menjadi keinginan masyarakatnya. Walau dibungkus di Amerika, K-pop adalah salah satu bukti dari sebuah permasalahan sosial, dipikirkan secara filosofis, dan diproduksi dengan teknik yang bagus, akhirnya didistribusikan dengan massif. Tidak lama setelah itu muncullah banyak kebijakan politik untuk membuat K-pop semakin digemari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan Terbaru

Kategori

Tentang Budiman

UU Desa

Podcast Pilihan

Kutipan

Pemikiran

Desa dan SDA

Budaya dan Aktivisme

Ekonomi

Teknologi

Jejaring

© 2024 Tim Budiman Sudjatmiko